Bila mencatat jumlah para pengguna narkoba orang selalu menyebut fenomenanya seperti gunung es, dimana disebut jauh sedikit dari angka yang sesungguhnya. Fenomena gunung es ini terjadi di seluruh tingkatan dan usia diseluruh tingkatan masyarakat di seluruh tingkatan pendidikan dan di seluruh tingkatan bahkan agama.
"Sehingga kalo kita harus menyebut, ada bencana luar biasa yang akan menghantam kita sekalian dalam penyalahgunaan narkoba", demikian dikatakan Husni, Ketua DPD KNPI Jabar, dalam sambutannya pada pembukaan kegiatan program kerjasama DPD KNPI Jabar dengan Badan Narkotika (BNP) Provinsi Jawa Barat berupa "Pelatihan Penyuluh Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN)".
Husni juga mengatakan bahwa fenomena penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda adalah fenomena yang anomali sekali, karena menyebut-nyebut perang terhadap narkoba tapi pelakunya sesungguhnya ada di sekeliling kita.
"Kalau saja angkanya benar Jawa Barat adalah kedua setelah DKI dari perilaku penyalahgunaan narkoba, mudah-mudahan di kemudian hari angka itu semakin berkurang, dan disanalah kinerja DPD KNPI Jabar dengan organisasi pemuda yang berjalan sebaik-baiknya (menjaga generasi muda dari bahaya narkotika, red)", kata Husni.
Sementara itu Ketua BNP Jabar, Dede Yusuf mengutarakan bahwa narkoba dipergunakan 70% oleh pemuda karena ternyata narkoba di sebagian anak muda masih dianggapnya kegiatan gaul.
Menurut Dede Yusuf, yang tidak disadari sebenarnya adalah gerakan sistematis dari negara-negara penghasil yang bertujuan memasukkan narkoba kepada negara-negara yang sedang berkembang dengan tujuan melemahkan sumber daya manusia dan bukan hanya sekedar bisnis.
"Inilah konteks yang ingin saya berikan bahwa narkoba bukan hanya pada konteks narkoba sebagai nafza-nya saja tapi narkoba adalah gerakan sistematis dari kelompok-kelompok tertentu dengan tujuan sumber daya manusia, pemuda-pemuda kita didorong agar terkena narkoba sehingga dia lupa untuk memperjuangkan negaranya, dia lupa untuk membangun negaranya", tegas Dede Yusuf.
"Motivasi dibalik semua ini adalah satu konspirasi besar untuk melemahkan negara-negara ketiga, dan kalo kita.lihat narkoba itu kuat beredar di negara-negara ketiga. Dimana kemiskinan menjadi isu utama, orang miskin cara menghilangkan stres adalah candu, yang terdiri dari berbagai macam", kata Dede Yusuf.
Menurut Dede Yusuf beberapa info mengatakan bahwa Jawa Barat saat ini diarahkan bukan lagi sebagai daerah tujuan penyebaran tetapi sudah menjadi daerah produsen sehingga ditemukan beberapa lokasi produksi seperti di Kab. Bogor, Bekasi, Bandung, Garut.
Untuk menghadapinya maka harus melibatkan civil socity, harus melibatkan masyarakat itu sendiri untuk membuat pagar-pagar betis, untuk membuat barikade-barikade sosial, dan siapa yang diajak adalah orang-orang yang memiliki motivasi yang sama untuk melindungi generasi muda.
(one)